Tanggal | Tempat | Kota |
---|---|---|
Belum ada jadwal terbaru |
DESCRIPTION
Pada akhir-akhir ini kegiatan trade marketing tidak hanya populer di kalangan perusahaan multinasional, bahkan di perusahaan lokal juga sangat memperhatikan dan mengupayakan aplikasi program-program penjualan dan pemasarannya terintegrasi sehingga aplikasinya dapat maksimal. Kasus-kasus overlap seringkali terjadi ketika tidak adanya kegiatan trade marketing ini, departemen marketing meluncurkan suatu program, dan departemen sales juga meluncurkan suatu program, dimana program yang dilaksanakan tidak terintegrasi. Alhasil program yang berbiaya besar sama seperti menggarami lautan. Untuk mengurangi hal-hal seperti ini, trade marketing sangat berperan menjadi penengah, seperti memberikan informasi kondisi praktek di lapangan sesungguhnya, melakukan pencatatan, advokasi bahkan pembuatan pelanning untuk kegiatan yang berhubungan dengan trade (distributor, whole seller, dan retailer) sampai produk dapat diterima konsumen.
Oleh sebab itu, Trade Marketing kini identik dengan sekelompok orang yang mengerjakan pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh team (consumer) marketing dan team sales. Bahkan di beberapa perusahaan, trade marketing menjadi sekumpulan orang yang tugasnya melakukan administrasi saja atas kegiatan team sales yang menggunakan anggaran promosi. Di sebagian tempat, dengan mendirikan departemen dan merekrut seorang Trade Marketing Manager, perusahaan beranggapan mereka sudah menjalankan Trade Marketing. Yang paling parah, Trade Marketing diidentikan dengan trade promotion, jadi kalau ditanya seberapa penting trade marketing, jawabannya: sangat penting, oleh karena itulah kami memberikan trade discount.
Seringkali dikatakan berlangsungnya aktivitas trade marketing di suatu perusahaan merupakan suatu evolusi. Di tahap awal trade marketing hanya berfungsi adminstratif, mendata, mencatat kemudian melaporkan penggunaan dana promosi oleh team sales. Tahapan berikutnya, trade marketing mulai memberikan ‘advis’ berdasarkan pengetahuan dan informasi yang mereka miliki (retail audit, consumer study). Kemudian di tahapan lebih lanjut, trade marketing mulai dilibatkan dalam aktivitas planning karena kombinasi pengetahuan mereka mengenai channel dan produk yang sudah lebih mumpuni. Pada puncaknya, trade marketing sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi perusahaan karena ‘shopper proposition’ sama pentingnya dengan ‘consumer proposition’.
Dalam kerangka berpikir yang lebih luas, trade marketing yang sudah tahap visioner menjadi jembatan penting integrasi strategi supplier/manufacturer dengan retailer. Dimana dalam tahap itu hubungan manufacturer/supplier dengan retailer sudah berada pada tahap ‘business alliance’ (strategic development), jauh dari sekedar ‘transactional’ (traditional selling) yang sangat bersifat jangka pendek. Jadi amat pentingnya trade marketing khususnya bagi perusahaan yang mengandalkan rantai distribusi dalam memasarkan produk-produknya. Secara ringkas bahwa kehadiran trade marketing, marketing plan yang disusun bagian marketing akan diselidiki, dicatat, diinformasikan, diprogram ulang dan kemudian diluncurkan, dengan melihat berbagai aspek-aspek trade marketing yang tentunya dapat menunjang keberhasilan produk di pasar.
OBJECTIVE
COURSE OUTLINE
1. Trade Marketing vs Consumer Marketing
2. Strategic Components of Trade Marketing
3. Effective Operating Tool Kits of Trade Marketing
4. Sell in & Sell out Gap
Data Materi Training | |
Topik Training | : Training Online – Trade Marketing |
Link | |
*Jumlah Peserta | Estimasi Jumlah Peserta yang di ajukan |
*Nama Peserta Yang Didaftarkan | |
Personal Data | |
*Nama | |
*Jabatan | Jabatan/Divisi/Departement |
*Nama Perusahaan | |
*Alamat Perusahaan | |
*Email Perusahaan | |
*Email Alternatif | eg: gmail, yahoo, hotmail |
*Telepon Kantor | |
Ekstensi | |
*Handphone | |
* Harus di isi | |